BELAJAR FOREX China dan AS Bikin Harga Emas
Pada awal perdagangan pekan ini (19/12/2022), harga emas terkoreksi hingga ke US$ 1.787,44 per troy ons. Kemudian sempat naik di perdagangan setelahnya, sebelum akhirnya kembali tertekan hingga Kamis (22/12/2022). Analis Ross Norman mengatakan harga emas sangat volatile karena volume perdagangan emas tipis. Pelaku pasar juga sudah berada pada mood liburan sehingga lebih memilih wait and see.
"Pasar yang tipis membuat emas sangat rentan terhadap faktor penggerak sekecil apapun itu. Namun, emas diperkirakan masih mampu menguat menjelang akhir tahun," tutur Norman, dikutip dari Reuters. Faktor penggerak emas di antaranya adalah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) serta melonjaknya kasus di China.
jumlah masyarakat yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran, meningkat kurang dari yang diharapkan, sehingga menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih kuat di tengah kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral yang paling powerful dunia tersebut.
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian naik 2.000 ke penyesuaian musiman 216.000 untuk pekan yang berakhir 17 Desember. Angka tersebut di bawah ekspektasi ekonom yang disurvei Reuters di 222.000 orang. Serangkaian PHK di sektor teknologi dan industri yang sensitif terhadap suku bunga seperti perumahan sejauh ini tidak berdampak material pada klaim.
Kekuatan pasar tenaga kerja, yang juga digarisbawahi oleh beberapa penyusutan jumlah pengangguran pada awal Desember setelah sebagian besar meningkat sejak Oktober, meningkatkan risiko bahwa Federal Reserve dapat terus menaikkan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi dan mempertahankannya di sana untuk sementara karena menangani inflasi.