Outlook pergerakan forex Dollar AS pada pekan ini (27 – 31 Juli 2015) akan menemui pertemuan FOMC hari Kamis yang menrupakan pertemuan terakhir sebelum September, di mana sebagian pelaku pasar menerjemahkan arti “tidak lagi menunda kenaikan” adalah kenaikkan akan secepat di bulan September. Pertemuan FOMC kali ini Lebih tepatnya pasar akan melihat suatu signal terbaru kapan waktu kenaikan suku bunga The Fed di laksanakan dengan pertimbangan data-data di atas dan. Pekan ini juga Ekonomi AS akan menjemput data perkiraan awal PDB Q2 dengan perkiraan rebound signifikan dari stagnansi PDB Q1 -0.2% sebelumnya, tentunya juga The Fed sudah melihat perkiraan data ini.
Yang membuat menarik dari sentimen ekonomi AS pekan ini adalah rilis data PDB Q2 dikeluarkan setelah FOMC. Dengan PDB yang sudah diperkirakan akan rebound maka sentimen pertemuan FOMC akan menjadi bahan bakar penggerak volatilitas pada pekan ini. Namun, beberapa hal yang akan membatasi sentimen penguatan dollar AS pekan ini adalah kekhawatiran penurunan inflasi akibat penurunan harga minyak hingga 48.00 dollar per barel, sentimen lainnya adalah anggapan bahwa penguatan dollar yang terlalu tinggi justru akan melukai perekonomian AS.
Selain sentimen tersebut, data fundamental ekonomi AS penting lainnya sebelum FOMC adalah Durrable Goods Oeder Juni, Indek kepercayaan konsumen (CB Consumer Confidence) Juli, EIA Curde oil Stock Change per 24 Juli. Sementara ini (01:47:11 GMT Senin 27 Juli 2015) posisi kekuatan kurs dollar AS terhadap sekeranjang mata uang dalam index dollar AS bergulir di kisaran 97.160. Secara mingguan index ini turun dari posisi pembukaan pekan lalu 97.930 dan ditutup di akhir pekan pada level 97.240 dengan capaian tinggi mingguan pada level 98.270 dan rendah di level 96.870.
Pergerakan index dollar AS pekan ini juga akan dipengaruhi oleh sentimen perkemabangan data fundamental kawasan ekonomi lainnya, seperti Inggris, Eropa, Jepang, serta Australia.