BELAJAR FOREX INDONESIA
Bagian Treasury menempati peran sentral dalam tatakelola keuangan perusahaan—terutama untuk uang berskala besar. Treasury bertanggung jawab untuk menjaga likuiditas perusahaan, yaitu: memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup kas untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan, sewaktu-waktu. Kedengarannya mudah, bukan? Pada kenyataannya tidak. Untuk benar-benar memenuhi tujuan tersebut, departemen Treasury perlu melakukan peran berikut ini (dari waktu ke waktu):Peran-1. Membuat Peramalan Kas (Cash Forecasting)
Peramalan kas (cash forecasting) adalah awal dari semua peran lainnya yang dijalankan oleh bagian Treasury. Tidak seperti staf Akunting yang menangani kegiatan penerimaan dan pembayaran kas setiap hari, staf Treasury yang (biasa disebut ‘treasurer’) bertugas untuk mengambil data yang telah dimasukan oleh staff Akunting ke dalam sistem (dalam organisasi termasuk anak perusahaan jika ada), untuk kemudian mengkompilasikannya untuk menghasilkan perkiraan kas (cash forecast), jangka pendek dan jangka panjang. Perkiraan dan semua komponen yang terdapat pada peramalan kas diperlukan untuk:
- Menentukan apakah perusahaan membutuhkan lebih banyak uang tunai. Jika itu terjadi, maka mereka bisa membuat rencana pendanaan (financing) baik melalui penggunaan hutang atau ekuitas.
- Membuat rencana investasi, jika hasil ramalan surplus dimana ada kelebihan kas (excess) yang akan timbul.
- Membuat rencana operasi yang dapat melindung nilai tukar mata uang perusahaan dengan mata uang asing.
Peran-2. Melakukan Tatakelola Modal Kerja (Working Capital Management)
Penggunaan utama dari kas perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Modal kerja merupakan komponen kunci dari peramalan kas. Tata kelola di wilayah ini antara lain melibatkan perubahan tingkat aktiva lancar dan kewajiban lancar sebagai respon atas capaian penjualan perusahaan. Lain daripada itu Treasurer juga mesti mampu memberikan masukan bagi manajemen tentang dampak perubahan kebijakan yang diusulkan pada tingkat modal kerja. Oleh sebab itu, seorang Treasurer harus mengetahuai bagaimana modal kerja digunakan, apa pengaruh dan kaitannya dengan elemen-elemen keuangan lainnya.
Peran-3. Melakukan Tatakelola Kas (Cash Management)
Dengan menggabungkan informasi dalam perkiraan kas dan kegiatan modal kerja manajemen, staf Treasury harus mampu menjamin ketersediaan dana yang cukup bagi kebutuhan operasional perusahaan.
Peran-4. Tatakelola Investasi (Investment Management)
Ketika peramalan kas menunjukkan adanya kelebihan dana, maka staf treasury bertanggung jawab untuk menginvestasikannya dengan tepat dan benar. Tiga tujuan utama dari peran ini adalah: (a) tingkat pengembalian investasi yang maksimal (b) Kecocokan antara tanggal jatuh tempo investasi dengan proyeksi kebutuhan kas perusahaan, dan yang paling penting adalah (c) tidak menginvetasikan dana pada risiko tinggi.
Peran-5. Melakukan Tatakelola Risiko (Risk Management)
Para staf treasury juga bertanggung jawab untuk menciptakan strategi manajemen risiko dan menerapkan taktik hedging untuk melindung perusahaan dari segalam macam risiko keuangan—terutama sekali dalam rangka mengatisipasi keadaan dimana: (a) suku-bunga pasar membumbung tinggi melebihi suku bunga obligasi perusahaan terhadap institusi lain; (b) posisi selisih kurs perusahaan juga bisa beresiko jika kurs tiba-tiba memburuk.
Peran-6. Menjaga Hubungan Baik Dengan Bank (Bank Relation)
Hubungan jangka panjang perusahaan dengan pihak banka bisa menjadi sangat bermanfaat pada saat suatu saat kelak perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu Treasurer hendaknya sering bertemu dengan perwakilan dari setiap bank yang digunakan oleh perusahaan untuk: membahas kondisi keuangan perusahaan, struktur biaya bank, setiap hutang yang diberikan oleh bank kepada perusahaan (Jika ada), dan transaksi valuta asing, hedging, kawat transfer, cash pooling, dan lain sebagainya.
Peran-7. Penggalangan Dana (Fund Raising)
Mempertahankan hubungan baik dengan komunitas investasi untuk tujuan penggalangan dana (biasa disebut fund rising), sangatlah penting. Mulai dari para broker dan bankir investasi yang menjual utang perusahaan dan mengelola penawaran ekuitas, sampai dengan para investor, dana pensiun, dan sumber-sumber kas lainnya yang suatu saat tertentu mungkin dapat membeli utang atau ekuitas perusahaan.
Selain peran-peran utama di atas, pada dasarnya staf Treasury seharusnya juga memonitor kondisi pasar terus-menerus, karena hal itu diperlukaan pada saat tim manajemen perusahaan meminta informasi tentang suku bunga, kemampuan perusahaan untuk membayar utang baru, dan keberadaan utang pada saat tertentu. Jika perusahaan berencana untuk melakukan merger atau akuisisi, maka staf treasury harus mampu mengintegrasikan sistem treasury perusahaan yang akan diambil alih dengan perusahaan induk. Peran lainnnya termasuk menjaga dan mengelola berbagai asuransi atas nama perusahaan.